Kabut Asia Tenggara 2013 adalah asap yang muncul akibat dari pembakaran yang tidak terkendali dari berlanjutnya budidaya perkebunan di Indonesia dan memberikan dampak ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura. Kabut asap dimulai sekitar pertengahan Juni 2013 ketika para petani sekitar Kota Dumai, Provinsi Riau membakar areal hutan untuk pembukaan lahan.[1] Sebanyak 187 titik api ditemukan oleh satelit pada tanggal 18 Juni 2013.[2] Banyak titik api yang terdapat di lahan yang dimiliki oleh perusahaan kelapa sawit (dengan bisnis berbasis di Singapura dan Malaysia) atau petani kecil yang memasok minyak sawit bagi perusahaan-perusahaan dan menggunakan metode tebang dan bakar tradisional untuk membersihkan lahan mereka untuk musim penanaman berikutnya.[3]